Istilah Arbitrase cukup umum dan seringkali masuk ke dalam kamus-kamus cryptocurrency sehingga beberapa dari kalian pasti pernah mendengarnya. Tapi, pada artikel kali ini Minval ingin jelaskan lebih mendalam tentang arbitrase itu sendiri supaya kamu menyadari betapa banyaknya strategi dalam trading mata uang kripto untuk memaksimalkan keuntunganmu. Simak selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Arbitrase?
Arbitrase adalah salah satu jenis strategi trading dengan mencari keuntungan dari selisih harga suatu aset di antara 2 pertukaran mata uang kripto yang berbeda.
Misalnya, seorang trader membeli kripto dari exchange A dengan harga lebih murah yang kemudian dikirimkan ke exchange B untuk menjualnya dengan harga lebih tinggi.
Tentu saja, seorang arbitrageur atau trader arbitrase perlu dibekali keahlian dalam memperdagangkan asetnya terutama dari segi kecepatan, dan selain itu juga kegiatan arbitrase membutuhkan banyak modal karena labanya cukup rendah supaya tidak sia-sia.
Jenis-Jenis Trading Arbitrase
Dalam praktiknya, arbitrase tidak semudah pengertiannya. Maka dari itu, kamu perlu memahami ketiga jenisnya agar kamu mengetahui strategi mana yang lebih cocok untuk diterapkan. Di bawah ini adalah jenis-jenis strategi arbitrase yang dapat memaksimalkan keuntunganmu.
1. Arbitrase Exchange
Teknik ini merupakan jenis yang paling sederhana dan umum dilakukan, pasalnya kamu hanya perlu membeli aset kripto di satu exchange pada harga tertentu dan menjualnya kembali di exchange lain dengan memanfaatkan selisih harga.
Hal ini dapat dilakukan karena seperti yang kita ketahui bahwa harga aset crypto cenderung lebih fluktuatif atau berubah dengan cepat, oleh karena itu nilai aset di berbagai exchange tidak dapat selalu sama dalam waktu yang bersamaan.
Contohnya, seseorang melihat peluang arbitrase dan membeli 1 ETH senilai Rp. 20.000.000 di exchange A dan dengan cepat mengirimkannya ke Exchange B untuk dijual dengan harga Rp. 20.500.000. Maka orang tersebut mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 500.000 (belum termasuk biaya transaksi).
Tidak ada batasan khusus terkait jumlah transaksi yang dilakukan untuk melakukan arbitrase jenis ini.
2. Arbitrase Terdesentralisasi
Stragegi jenis ini mengandalakan decentralized exchange (DEX) dan dapat dikatakan mudah untuk melakukannya. Sama seperti sebelumnya, yang berbeda hanya saja kamu perlu melakukan screening di seluruh DEX untuk menemukan celah atas perbedaan harga suatu aset kripto di setiap bursa.
3. Arbitrase Triangular
Jenis arbitrase lain yang dapat dilakukan adalah arbitrase segitiga atau triangular arbitrase. Seperti pada namanya, tipe ini dapat terjadi ketika trader menemukan perbedaan harga antara tiga aset kripto yang tidak berkolerasi pada satu exchange saja dan menukarnya satu sama lain secara triangular/segitiga.
Jenis ini berada pada tingkat kerumitan dan risiko yang lebih tinggi jika dibandingkan arbitrase exchange karena memerlukan perhitungan yang matang. Oleh karena itu, teknik ini lebih banytak digunakan oleh para profesional yang berpengalaman.
Risiko Strategi Arbirase
Segala kegiatan yang berkaitan dengan investasi dan trading tentu saja memiliki risikonya sendiri, termasuk dalam melakukan trading arbitrase. Berikut Minval jabarkan di bawah ini risiko yang harus kamu perhatikan sebelum menerapkan teknik arbitrase.
1. Harga Tidak Pasti
Ketidakpastian harga pada aset kripto tentu menjadi risiko utama bagi trader yang akan melakukan trading dengan strategi arbitrase. Karena pada dasarnya cryptocurrency adalah jenis komoditas yang paling berfluktuatif.
2. Biaya Tidak Terduga
Seringkali trader arbitrase lupa untuk memerhatikan biaya tidak terduga yang dikenakan oleh exchange selain biaya transaksi. Biaya ini meliputi hal-hal seperti biaya setoran, biaya penarikan, hingga biaya dalam melakukan trading yang mana jika diakumulasikan nilainya akan cukup terasa.
3. Keterbatasan Waktu
Seperti yang sebelumnya dijelaskan, keahlian dalam menganalisa dan memperhitungkan sesuatu sangat diperlukan saat melakukan arbitrase. Apabila trader sedikit saja lebih lambat saat mencari informasi dan mengeksekusi perdagangan, maka hal tersebut tentu akan menutup potensi mendapatkan profit. Namun, ada pun fakta sebaliknya, jika trader terlalu tergesa-gesa tanpa perhitungkan biaya dan aspek-aspek lain, maka potensi kerugian pun semakin besar.
Arbitrase banyak dilakukan para trader ahli karena dinilai memiliki potensi keuntungan yang cukup besar dengan strategi yang seringkali dianggap mudah. Namun pada kenyataannya, kegiatan arbitrase merupakan tantangan terbesar para trader karena harus mempertaruhkan kecepatan dalam menganalisa, membeli, memutuskan, dan dengan jumlah modal yang tentu saja tidak sedikit. Jadi tetap do with your own reseach ya.