Meskipun aset non-fungible token atau NFT bukan lagi hal asing untuk dibahas, namun masih banyak awam yang bertanya-tanya tentang bagaimana bisa harga sebuah aset digital seperti NFT dapat bernilai tinggi dan laku di pasaran?
Melalui artikel ini, Minval akan menggali faktor-faktor penentu yang menjadi peran penting atas tingginya demand atau permintaan pada sebuah koleksi NFT. Simak selengkapnya di bawah ini.
Keunikan Pada NFT
Keunikan yang dimiliki pada setiap koleksi NFT membuat sebuah karya seni menjadi satu-satunya dan juga menjadi faktor yang menumbuhkan daya tarik bagi para kolektor atau pun investor, sehingga menjadi value tambahan bagi sebuah NFT untuk mendorong harganya menjadi lebih tinggi.
Sebagai contoh, koleksi NFT Moonbirds merupakan bentuk representasi digital dari burung hantu yang diterbitkan pada blockchain Ethereum. Setiap karakter Moonbirds memiliki keunikannya masing-masing, mulai dari jenis warna latar belakang, penutup kepala. mata, dan masih banyak lagi. Hal tersebut yang membuatnya harga pada koleksi Moonbirds dapat berbeda-beda dan beberapa NFT yang menjadi incaran dapat bernilai semakin tinggi karena adanya sebuah permintaan.
Nilai Kegunaan Dari NFT
Beragamnya utilitas yang dapat diterapkan pada setiap koleksi NFT menjadi salah satu alasan utama yang mempengaruhi harga pasarnya menjadi tinggi.
Pengembang proyek atau kreator NFT yang memiliki tujuan jangka panjang umumnya memberikan manfaat khusus untuk para pemilik karya digital yang diciptakannya.
Seperti koleksi NFT Bored Ape, yang semata-mata terlihat hanya menjual ribuan gambar dengan profil sekelompok kera dengan ekspresi bosan, nyatanya NFT Bored Ape merupakan sebuah kartu keanggotaan klub NFT bernama Bored Ape Yacht Club. Segudang manfaat yang dapat dirasakan secara ekslusif bagi pemilik kartu atau NFT tersebut adalah alasan utama di balik harganya yang sangat tinggi.
Kelangkaan NFT
Sudah menjadi pengetahuan umum jika barang langka biasanya memiliki nilai yang sangat tinggi. Seperti yang terjadi pada gambar JPG Cryptokitties pertama karya Beeple yang bernama Everydays – The First 5000 Days, yang mana karya tersebut hanya akan menjadi satu-satunya di dunia setelah diterbitkan dalam Blockchain oleh kreator resminya.
Fenomena kelangkaan tersebut justru menjadi faktor yang menentukan value item tersebut sehingga tanggal 11 Maret 2021 lalu berhasil terjual senilai Rp 991 miliar dan dinobatkan sebagai NFT termahal nomor dua.
Popularitas dan Komunitas
Dalam konteks ini, popularitas kreator baik dalam mau pun luar industri juga secara tidak langsung mempengaruhi minat loyalitas para kolektor.
Namun, ada pun beberapa proyek NFT yang fokus untuk membesarkan komunitasnya, hal ini bertujuan untuk mendorong karya tersebut melalui strategi Word of Mouth, atau dari mulut ke mulut sehingga nilai pada NFT pun akan meningkat dengan cepat.
Sama seperti fenomena yang terjadi pada koleksi NFT Ghozali yang sempat viral, di mana karyanya tidak memiliki nilai kegunaan atau pun kelangkaan, namun melalui dukungan komunitas justru Ia berhasil menciptakan demand.
Status Sosial atau Citra Publik
Bagi beberapa kolektor, membeli NFT bukan berarti hanya untuk sekedar berinvestasi. Ada pun beberapa kolektor seperti influencer cryptocurrency atau pun publik figur dari luar industri yang berniat menunjukkan status sosialnya melalui kepemilikannya atas salah satu NFT yang terbilang mahal.
Pasalnya, beberapa koleksi NFT saat ini telah didukung oleh platform media sosial seperti Instagram dan Twitter untuk dijadikan sebagai foto profil sehingga siapa pun bebas dan mudah dalam mendapatkan validasi atas kepemilikan NFT-nya.
Kesimpulan
Dalam penggalian faktor-faktor yang mendukung nilai sebuah NFT, penulis berhasil merangkumnya menjadi lima bagian yang menurutnya dapat dijadikan indikator utama dalam menilai suatu proyek NFT sebelum memutuskan untuk membelinya.
Sangat disarankan untuk terlebih dahulu melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi terutama pada sektor NFT, pasalnya aset digital seperti NFT memiliki masa depan yang masih belum pasti sehingga cukup berisiko.