Otoritas negara secara tiba-tiba menutup Signature Bank, salah satu bank ramah crypto yang berbasis di New York. Dalam hal ini, regulator negara bagian menyatakan hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi paparan crypto tahun lalu dan merupakan bagian dari upaya untuk melindungi perekonomian di Amerika Serikat terhadap krisis yang terjadi saat ini.
Dalam sebuah pernyataan, Ketua Dewan Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan bahwa semua deposan di Signature Bank akan memiliki akses penuh ke simpanan mereka dan dipastikan menerima 100% dari uang mereka.
“Semua deposan lembaga ini akan dibuat utuh. Seperti resolusi Silicon Valley Bank, tidak ada kerugian yang ditanggung oleh pembayar pajak.”
Ada pun dana tambahan yang akan disiapkan oleh the Fed kepada lembaga penyimpanan yang memenuhi syarat untuk membantu memastikan bank memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan semua deposan. Lanjutnya, pemegang saham dan utang tanpa jaminan tertentu tidak akan dilindungi, menurut pernyataan tersebut.
“Langkah ini akan memastikan bahwa sistem perbankan AS terus menjalankan peran vitalnya dalam melindungi simpanan dan menyediakan akses kredit ke rumah tangga dan bisnis dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan,” tambah regulator dalam siaran pers.
Signature Bank pertama kali didirikan pada tahun 2001, dan telah terlibat serta melayani industri cryptocurrency sejak beberapa tahun terakhir. Tercatat dalam pengajuan sekuritas, bank tersebut memiliki total aset sebesar $110,4 miliar dan simpanan $88,6 miliar dolar AS pada 31 Desember 2022.