Keruntuhan tiga bank besar yang ramah crypto dalam kurun waktu satu pekan saja sempat membuat nilai stablecoin peringkat kedua seperti USDC lepas dari patokan dolar AS dan menyentuh level $0.87. Fenomena tersebut memicu kekhawatiran pasar kripto dalam beberapa hari terkait trauma terhadap peristiwa kehancuran stablecoin UST pada tahun lalu.
Menanggapi pasar yang tengah dihantui, pada 13 Maret kemarin Changpeng Zhao mengumumkan dalam tweet-nya bahwa Binance berinisiatif untuk mengonversi daba senilai $1 miliar dolar AS dalam bentuk stablecoin BUSD menjadi Bitcoin, Ethereum, dan mata uang kripto lainnya untuk memulihkan pasar.
“Mengingat perubahan dalam stablecoin dan bank, Binance akan mengonversi $1 miliar sisa dana Industry Recovery Initiative dari BUSD ke crypto asli, termasuk BTC, BNB, dan ETH. Beberapa pergerakan dana akan terjadi secara on-chain. Transparansi,” kata Changpeng Zhao pada Senin pagi (13/3)
Binance telah meluncurkan kumpulan dana pemulihan industri sejak November 2022 lalu yang sebelumnya pertama kali digunakan untuk melindungi pasar dan ekosistem kripto dari peristiwa keruntuhan exchange FTX. Inisiatif tersebut bertujuan untuk membantu proyek-proyek kripto yang kuat namun mengalami krisis likuiditas, sehingga dapat meminimalisir risiko gangguan pasar lebih lanjut.
Tak lama setelah cuitannya, CZ kembali memposting sebuah tautan yang menuju ke ID hash yang menunjukkan transaksi penukaran BUSD menjadi BTC dan ETH, dan mengatakan $980 juta membutuhkan 15 detik untuk bergerak dengan biaya transaksi hanya $1.98 dolar, “bayangkan memindahkan $980 juta melalui bank sebelum jam buka bank pada hari Senin,” tambahnya.
Tentu saja upaya Binance untuk memulihkan industri merupakan hal yang tepat dan memberikan dampak positif pada pasar. Sehari setelah transaksi CZ selesai, Bitcoin mengalami kenaikan hingga menyentuh level $26,000 dolar AS pada Selasa (14/3) dan disusul oleh kenaikan Altcoin seperti Ethereum, Polygon, dan lainnya.
