Proyek NFT Solana, ‘DeGods’ Gabung Tren Ordinals Bitcoin

Pada awal Januari 2023, pengembang di balik proyek NFT Y00ts dan DeGods telah menerima kucuran dana sebesar Rp 46 miliar untuk memindahkan proyek Y00ts dari ekosistem Solana ke Polygon

Baru-baru ini, DeGods mengambil alih blockchain Bitcoin dengan mengikuti tren Ordinals yang kerap populer di sektor NFT. Pengembang melaporkan akan merilis sebanyak 535 NFT yang akan dicetak pada jaringan Bitcoin. Pengumuman tersebut kemudian mendapat sambutan positif dan dukungan komunitas.

Pengembang menyiapkan konsep sederhana yang umum pada proses perilisan pertamanya, di mana para kolektor yang akan berpartisipasi akan menggunakan sistem “First Come, First Serve” atau siapa cepat, dia dapat. Kemudian tim juga menyarankan bagi para kolektor untuk memiliki dompet Bitcoin yang dapat disimpan sendiri (dompet Ordinals) dengan syarat setidaknya memiliki minimal 0.444 BTC di dalamnya.

Pertama-tama, DeGods akan melepas sebanyak 500 NFT untuk dicetak. Selanjutnya, 34 lainnya akan dilelang atau diundi menggunakan token DUST. Dalam hal ini, para pendiri juga mengatakan bahwa tidak ada token DUST yang akan dibakar dan 100% hasilnya akan disumbangkan kepada DustDAO.

DeGods merupakan koleksi NFT terakhir dan terbaru yang berupaya mengikuti tren ordinal Bitcoin setelah CryptoPunk yang sudah bergabung lebih dulu.

Protokol Bitcoin Ordinals pertamakali diluncurkan pada Januari 2023, dan bekerja untuk memungkinkan para kreator untuk mengembangkan proyek NFT sendiri di atas blockchain utama Bitcoin. Tentu saja, hal tersebut mendorong banyak pro kontra khususnya dari komunitas Bitcoin itu sendiri, karena diduga akan merusak ekosistem di dalam jaringan, atau pun hal-hal lain yang berpotensi mempengaruhi penggunaan Bitcoin.

Sebelumnya, proyek DeGods telah mercetak 535 NFT di jaringan Solana pada tahun 2021, hingga akhirnya tim memutuskan untuk membakar dan mengurangi pasokannya.

Kini, DeGods akan menjalani kehidupan keduanya di blockchain Bitcoin. Pasalnya, salah satu pendiri DeGods, Fran Rohun dan CEO Dust Labs, Kevin Henrikson memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Bitcoin sejak lama, menurut laporan Crypto Times (16/3).

Total
0
Shares
Previous Article

Mengenal Pengertian Candlestick, Sejarah, dan Cara Membacanya

Next Article

Legendaris K-Pop, G-Dragon Merilis Koleksi NFT Pertamanya di Opensea

Related Posts
Baca Selengkapnya

Visa Integrasikan USDC dan Blockchain Solana

08 Sep 2023 | oleh Aruna NaylaDalam upaya untuk memodernisasi transaksi penyelesaian lintas batas, perusahaan fintech terkemuka, Visa telah mengambil langkah besar dengan mengadopsi stablecoin USDC dan mengintegrasikan blockchain Solana mulai 5 September....