Binance.US Resmi Batalkan Niat Akuisisi Aset Voyager Digital Karena Ancaman Peraturan

Pertukaran cryptocurrency Binance cabang Amerika, Binance.US telah memutuskan untuk membatalkan kesepakatannya untuk membeli aset platform peminjaman kripto yang bangkrut, Voyager Digital senilai $1,3 miliar.

“Hari ini kami menerima surat dari Binance.US yang mengakhiri perjanjian pembelian aset. Meskipun perkembangan ini mengecewakan, rencana Bab 11 kami memungkinkan distribusi langsung uang tunai dan crypto ke pelanggan melalui platform Voyager,” tulis Voyager pada posting akun twitter resminya.

Dalam sebuah tweet, Binance.US mengaku bahwa mereka telah membuat keputusan sulit untuk mengakhiri perjanjian pembelian aset dan menyatakan alasan pembatalan tersebut antara lain terkait iklim peraturan yang bermusuhan dan tidak pasti di Amerika Serikat. Keduanya juga mengatakan akan terus mencari cara lain untuk berkolaborasi di masa depan.

“Sementara harapan kami selama proses ini adalah untuk membantu pelanggan Voyager mengakses kripto mereka, iklim peraturan yang tidak bersahabat dan pasti di Amerika Serikat (AS) telah memperkenalkan lingkungan operasi yang tidak dapat diprediksi yang berdampak pada seluruh komunitas bisnis di AS,” tulis Binance.US.

Di sisi lain, pihak Voyager tetap konsisten pada rencana yang sudah ada dan akan segera mengembalikan hak para pelanggan dan mendistribusikannya secara langsung. Perusahaan akan memberikan informasi lebih lanjut perihal langkah selanjutnya dan tindakan apa pun yang perlu dilakukan oleh pelanggan dalam beberapa hari mendatang.

Perlu diketahui, Voyager Digital sebelumnya telah mengajukan kebangkrutan pada Juli 2022 lalu. Hal ini berawal ketika mereka berencana menjual asetnya kepada pertukaran FTX yang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang aset Voyager dengan tawaran senilai $1,42 miliar.

Sayangnya, kesepakatan berujung dibatalkan karena runtuhnya exchange FTX pada November 2022. Oleh karena itu, Voyager kembali membuka proses lelang aset yang kemudian dimenangkan oleh Binance.US pada 19 Desember 2022.

Total
0
Shares
Previous Article

Pegawai di China Akan Mulai Digaji Pakai CBDC Yuan Digital

Next Article

Apa Itu Smart Contract: Fungsi Dan Cara Kerjanya

Related Posts