Sebelumnya, Binance telah menutup penarikan bitcoin di platformnya karena masalah kepadatan di blockchain bitcoin pada hari Minggu, 7 Mei pukul 22:07 WIB.
Kemudian penutupan penarikan sementara kembali dilanjutkan untuk kedua kalinya pada 8 Mei pukul 08:13 karena adanya lonjakan volume transaksi yang belum dikonfirmasi mencapai rekor tertinggi dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Setelah sekitar tiga jam, pertukaran membuka kembali penarikan Bitcoin, Namun, untuk memproses transaksi yang menumpuk dan tertunda, Binance menggantinya dengan biaya transaksi yang lebih tinggi.
“Untuk mencegah terulangnya hal serupa di masa depan, biaya kami telah disesuaikan. Kami akan terus memantau aktivitas on-chain dan menyelesaikannya jika diperlukan,” tulis Binance dalam posting tweet.
Dalam menanggapi masalah ini, Binance telah mengumumkan bahwa mereka sedang berupaya untuk mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network untuk meningkatkan efisiensi transaksi, mengelola volume secara lebih efektif, dan mencegah kejadian yang kemungkinan berulang di masa depan.
Perlu diketahui, Lightning Network merupakan sebuah protokol solusi pembayaran lapisan kedua (layer-2) yang beroperasi di atas blockchain bitcoin dan berguna untuk menyelesaikan skalabilitas bitcoin serta meningkatkan efisiensi transaksi. Jaringan tersebut memungkinkan saluran pembayaran off-chain antar pengguna, tanpa harus mencatat setiap transaksi ke dalam blockchain utama.
Karena bersifat off-chain, transaksi menggunakan Lightning Network tidak memerlukan biaya penambang atau bersaing pada blok. Hal ini yang menyebabkan biaya transaksi menjadi lebih rendah dibandingkan transaksi on-chain.
Di sisi lain, masalah kemacetan jaringan yang terjadi baru-baru ini telah memicu perdebatan komunitas yang menentang Ordinal pada blockchain bitcoin dan menganggap bahwa struktur seperti NFT telah memberikan dampak buruk hingga membebani jaringan utama bitcoin.
