Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah kembali ke Indonesia setelah rangkaian 30 agenda kunjungan kerja ke Amerika Serikat dengan membawa kabar gembira bagi para mahasiswa yang ingin mendalami blockchain.
Melalui akun twitter resminya, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa warga Jawa Barat mendapatkan beasiswa senilai Rp2,2 miliar untuk mempelajari teknologi blockchain di Amerika Serikat dari Bentaus Bitcoin Academy. Pengumuman beasiswa diresmikan secara langsung di New York dari Institusi Blockchain America.
“Ini oleh-oleh luar biasa bagi generasi Z untuk mau belajar dari disrupsi digital seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), perdagangan aset mata uang kripto, dan lain-lain. Jangan sampai kita jadi korban atau objek,” ungkap Ridwan Kamil.
Menurutnya, teknologi blockchain yang dikelola secara transparan tak hanya berpotensi untuk merevolusi transaksi keuangan digital saja, tetapi juga dapat memberikan transparansi bagi pelayanan publik di Tanah Air. Oleh karena itu, kesempatan ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin dalam perkembangan bangsa Indonesia di kemudian hari.
“Seperti permasalahan sertifikat tanah yang kadang suka dobel-dobel. Dan banyak lagi potensi manfaatnya,” kata Gubernur Jawa Barat yang akrab dipanggil Kang Emil.
Ridwan Kamil menjadi sorotan komunitas kripto di Indonesia setelah baru-baru ini menjadi pembicara di acara bergengsi Bitcoin Conference AS yang digelar pada bulan Mei ini terkait topik seputar penambangan Bitcoin yang berpotensi diadopsi di Jawa Barat.
“Semoga bangsa kita melalui anak-anak Gen Z yang melek digital tidak selalu menjadi objek penderita tapi menjadi pemeran utama dalam setiap perkembangan disrupsi digital yang datang kepada kita,” tulis Kang Emil dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah di Indonesia saat ini sudah mulai menunjukkan antusiasnya dengan teknologi blockchain. Jababeka sebelumnya mengumumkan telah membangun pusat riset dan inovasi khusus untuk inudstri ini, yang disebut sebagai Indonesia Blockchain and Metaverse Center (IMBC).
