Lightning Labs, pengembang yang berfokus pada jaringan Bitcoin Lightning Network telah mengumumkan peluncuran versi testnet untuk protokol Aset Taproot atau yang dikenal juga sebagai Taproot Assets v0.2 melalui posting blog resminya.
Dalam pengumumannya, pengembang menyebutkan bahwa Taproot Asset v0.2 akan menyediakan kumpulan fitur inti bagi para developer yang ingin menerbitkan, mengirim, menerima, dan menemukan aset di jaringan blockchain Bitcoin.
Protokol Aset Taproot dirancang untuk beroperasi secara off-chain dalam upaya menghindari kemungkinan terjadinya kemacetan jaringan blockchain atas ramainya adopsi BRC-20 seperti yang terjadi sebelumnya.
“Protokol Aset Taproot dirancang untuk beroperasi secara off-chain secara maksimal, khususnya untuk menghindari jenis kemacetan blockchain yang telah kita lihat akhir-akhir ini. Dalam rilis ini, aset dalam jumlah tak terbatas dapat dicetak dan/atau dipindahkan dalam satu transaksi on-chain,” ungkap Ryan Gentry, salah satu pengembang Lightning Labs.
Mudahnya, Aset Taproot memungkinkan pengguna untuk menerbitkan dan mentransfer token di Lightning Network, sekaligus menjadi solusi penskalaan lapisan-2 untuk mendorong transaksi yang lebih cepat dan murah di Bitcoin.
Aset Taproot diciptakan untuk berbagai tujuan seperti poin loyalitas, stablecoin, NFT, item gim, dan lainnya. Menurut pencipta standar BRC-20, Aset Taproot merupakan solusi yang jelas lebih baik.
“Aset Taproot v0.2 memungkinkan aset dibuat di mana saja di seluruh dunia menggunakan perangkat intensif sumber daya yang lebih rendah seperti smartphone. Ini adalah langkah maju yang besar, mengingat pengguna harus mempertahankan node penuh dan ledger multi-gigabyte untuk melacak aset di Bitcoin,” tambah Gentry.