Pada tanggal 31 Mei, Multichain, protokol lintas rantai yang terkemuka, mengumumkan bahwa CEO mereka, Zhaojun, secara misterius menghilang tanpa meninggalkan pesan apa pun sebelumnya. Kehilangan ini memicu desas-desus yang menyebutkan kemungkinan penangkapannya di Tiongkok, namun belum ada konfirmasi resmi terkait hal tersebut.
Dalam serangkaian tweet yang panjang, Multichain mengungkapkan bahwa tim mereka sedang berupaya secara maksimal untuk menjaga kelancaran operasional protokol. Namun, kepergian CEO yang menjadi kunci akses dan pemeliharaan server telah menjadi hambatan bagi upaya mereka.
“Tim telah melakukan segala upaya untuk menjaga agar protokol bisa terus berjalan, tetapi kami saat ini tidak dapat menghubungi CEO Zhaojun dan sulit mendapatkan akses server yang diperlukan untuk perbaikan,” tulis akun resmi Multichain dalam sebuah posting Twitter.
Multichain menggambarkan dirinya sebagai “router” Web3 yang berfungsi sebagai protokol penghubung untuk memfasilitasi pertukaran token di berbagai jaringan. Namun, tim mengungkapkan adanya masalah yang melibatkan jaringan node dalam Multichain, yang dikenal dengan nama Router5. Situasi ini berdampak pada layanan lintas rantai yang diberikan kepada beberapa blockchain yang kurang dikenal, seperti Public Mint, Ekta, dan ONUS.
Tim Multichain mengakui bahwa masalah yang terjadi pada jaringan node melebihi izin dan kemampuan tim saat ini. Dalam upaya untuk melindungi kepentingan pengguna mereka, mereka telah memutuskan untuk menangguhkan sementara layanan lintas rantai yang berkaitan dengan rantai yang terdampak, dengan pembaruan user interface (UI). Tim juga menyatakan bahwa masalah serupa sebelumnya terjadi pada Router2 minggu lalu.
Perlu dicatat bahwa saat ini terdapat rumor yang belum dikonfirmasi yang beredar di antara komunitas Twitter mengenai kemungkinan penangkapan tim Multichain oleh kepolisian China dan penyitaan dana dalam smart contract senilai $1,5 miliar.
