Binance Tinggalkan Pasar Belanda Setelah Pendaftaran Lisensi Ditolak

Pada Jumat (16/6), Binance, exchange crypto terbesar di dunia, mengumumkan keputusan mereka untuk meninggalkan pasar Belanda. Keputusan ini diambil setelah upaya Binance untuk membujuk regulator negara tersebut agar memberikan lisensi operasi sebagai penyedia layanan aset virtual (VASP) yang mematuhi pedoman anti-pencucian uang (AML) tidak membuahkan hasil.

Berita kepergian Binance dari negeri kincir angin tersebut mencuat ketika perusahaan menghadapi kendala dalam memenuhi persyaratan regulasi Belanda terkait pengendalian dan kepatuhan terhadap AML.

Berdasarkan penjelasan dari Binance, konsekuensi dari keputusan ini adalah tidak ada pendaftaran pengguna baru dari Belanda yang diterima di platform mereka mulai sekarang. Selain itu, mulai 17 Juli mendatang, warga Belanda hanya diperbolehkan menarik dana mereka dari akun Binance, sementara akses ke fitur lainnya akan dinonaktifkan.

“Tidak ada pembelian, perdagangan, atau deposit lebih lanjut yang dapat dilakukan. Kami mendorong para pengguna Belanda untuk mengambil tindakan yang tepat, dengan menarik aset dari akun mereka di platform kami,” tulis Binance dalam sebuah pernyataan.

Pengguna Binance yang berada di Belanda akan menerima email yang berisi informasi rinci mengenai dampak dari keputusan ini terhadap akun dan aset mereka di platform. Email tersebut akan memberikan penjelasan tentang implikasi serta langkah-langkah yang harus diambil terkait dengan saldo dan transaksi mereka di Binance.

“Meskipun Binance menjelajahi banyak jalan alternatif untuk melayani penduduk Belanda sesuai dengan peraturan yang ada, sayangnya hal itu belum menghasilkan pendaftaran VASP kami di Belanda pada saat ini,” tambah pihak Binance.

Binance mengungkapkan bahwa mereka tengah mengupayakan pengajuan berkas pendaftaran lengkap sebagai penyedia layanan aset virtual kepada regulator Belanda. Dalam komitmen mereka untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan, Binance bertekad untuk terus berjuang mendapatkan otorisasi yang diperlukan guna menyediakan produk dan layanan kepada pengguna di Belanda.

Perusahaan menegaskan komitmennya untuk menjalin interaksi yang konstruktif dan transparan dengan regulator Belanda guna memastikan kepatuhan yang tepat dalam operasional mereka.

Di sisi lain, Binance baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk meninggalkan beberapa wilayah, termasuk Siprus, Kanada, dan Australia. Namun, meskipun mengambil langkah ini, perusahaan menekankan bahwa mereka telah berhasil mendapatkan pendaftaran di beberapa negara anggota Uni Eropa, seperti Prancis, Italia, Spanyol, Polandia, Swedia, dan Lituania.

Dalam komitmen mereka untuk memastikan kelangsungan operasional, Binance memberikan jaminan kepada pengguna bahwa mereka akan tetap aktif di negara-negara tersebut.

Total
0
Shares
Previous Article

Thailand Luncurkan Percontohan Untuk Proyek CBDC Baht Digital

Next Article

Fear & Greed Bitcoin: Strategi Mengenali Pola Emosi Pasar dan Memanfaatkannya dalam Trading Kripto

Related Posts