Node adalah komponen penting untuk berfungsinya sebuah blockchain, mereka adalah komponen yang memastikan keamanan, stabilitas, dan berfungsinya transaksi yang terjadi di sana. Tetapi untuk menghormati prinsip desentralisasi blockchain, sangat penting bahwa node-node ini tidak dimiliki oleh terlalu sedikit individu atau entitas.
Oleh karena itu, menurut definisi, semakin banyak jumlah node dalam jaringan yang sama, maka akan semakin aman. Sangat penting bahwa sebuah node dapat diakses oleh banyak individu, karena merekalah yang akan mengamankan jaringan. Pertama dan terutama, sebuah node blockchain adalah sebuah perangkat keras yang dibuat dan dikelola oleh pengguna itu sendiri.
Cara Kerja Node dalam Blockchain
Perangkat keras komputer dari pengguna yang telah membuat sebuah node akan saling terhubung dengan node lain dari blockchain. Dalam sebagian besar kasus, mengoperasikan sebuah simpul tidak membutuhkan pengetahuan teknis yang tinggi. Secara umum, dimungkinkan untuk membuat simpul di server khusus virtual (VPS) atau di komputer pribadi.
Ketika kita berbicara tentang “transaksi” yang diverifikasi oleh node, kita bermaksud menggunakan istilah ini dalam arti yang paling luas. Memang, beberapa node bertanggung jawab untuk merespons permintaan yang dikirim oleh semua aktor dalam blockchain. Misalnya saja ini bisa lewat dompet mata uang kripto pengguna, aplikasi terdesentralisasi (dApps) atau protokol. Ini disebut dengan “full node”.
Sebagai anggota aktif dari teknologi buku besar (ledger) terdistribusi dari blockchain tertentu, semua node memiliki riwayat transaksi yang sama dari blockchain tersebut. Mereka memang secara terus menerus diberitahu tentang penambahan blok baru.
Akan tetapi, ada beberapa pengecualian, contohnya dalam sebuah kolam penambangan dimana para penambang bekerja bersama. Dalam kasus ini, hanya administrator dari pool tersebut yang akan diminta untuk mengoperasikan sebuah node penuh. Ini adalah skenario yang mungkin terjadi pada jaringan Bitcoin (BTC) misalnya.
Jenis-jenis Node Yang Berbeda
Perlu diketahui bahwa sebagian besar blockchain bekerja dengan menggabungkan kemampuan beberapa jenis node. Beberapa contoh di bawah ini dipelajari melalui prisma blockchain tertentu, tetapi ini tidak berarti bahwa jenis node tertentu eksklusif untuk blockchain yang dikutip.
1. Full Node
Ini adalah salah satu jenis anode paling umum dan biasanya disebut oleh komunitas kripto hanya sebagai “node” jadi salah kaprah. Menurut Satoshi Nakamoto Full Node adalah sebuah program yang memvalidasi transaksi dan blok secara penuh. Hampir semua Full Node juga mendukung jaringan dengan menerima transaksi dan blok dari Full Node lain.
2. Reduced nodes (pruned nodes)
Pruned mode adalah anode yang punya sifat yang sama dengan full anode, kecuali bahwa node tersebut tidak punya riwayat blockchain. Oleh karena itu, ini memang lebih ringan dari jenis sebelumnya. Dengan demikian, node yang diperkecil hanya menyimpan komponen-komponen penting dari sebuah node agar dapat melakukan berbagai proses verifikasi dalam blockchain.
3. Light node
Light node adalah versi atrofi dari full node yang hanya menyimpan sebagian kecil dari riwayat blockchain, sehingga lebih ringan daripada node yang diperkecil. Sebagai contoh, dimungkinkan (tergantung pada blockchain) untuk menjalankan light node pada smartphone.
4. Node Archie
Node arsip, atau node pengarsipan, memiliki kemampuan yang sama dengan node penuh. Akan tetapi, penggunaannya akan lebih disukai dalam situasi di mana perlu untuk kembali ke masa lalu dalam sejarah blockchain. Jenis node ini misalnya digunakan untuk melihat data di luar blok ke-128 mulai dari blok terakhir pada blockchain Ethereum.
5. Mining node
Mining node atau node penambangan adalah node yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan yang sangat kompleks yang melekat dalam pembuatan blok baru. Mereka saling berhubungan dan harus dipisahkan dari node konvensional.
6. Masternode
Masternodes, atau secara harfiah berarti masternode, merupakan sebuah alternatif yang berkembang dari Proof of Stake (PoS) yang saat ini digunakan secara luas dalam ekosistem kripto. Ini adalah sebuah konsep yang diprakarsai oleh blockchain Dash pada tahun 2014.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, node dalam blockchain adalah komponen penting yang memastikan keamanan, stabilitas, dan fungsi transaksi di jaringan. Semakin banyak jumlah node dalam jaringan yang sama, semakin aman blockchain tersebut. Setiap node memiliki riwayat transaksi yang sama dari blockchain dan secara terus-menerus diberitahu tentang penambahan blok baru.