Republik Afrika Tengah (CAR) telah mengumumkan niatnya untuk menerapkan tokenisasi pada tanah dan sumber daya alamnya sebagai bagian dari proyek blockchain Sango yang sedang mereka kembangkan.
Dalam pengumuman resmi yang dipublikasikan di platform X (Twitter), Majelis Nasional negara tersebut secara resmi mengesahkan undang-undang tentang tokenisasi tanah dan sumber daya alam pada 24 Juli. Dalam kerangka undang-undang ini, visa bisnis dapat diperoleh secara online, dan baik warga negara maupun orang asing diberikan kemudahan dalam mendirikan usaha dan memperoleh izin di sektor-sektor seperti real estate, pertanian, eksploitasi sumber daya alam, dan kehutanan. Keputusan ini dinyatakan telah disetujui dengan suara bulat.
Proyek Sango, yang diperkenalkan tahun lalu, awalnya memang dirancang untuk mendorong tokenisasi sumber daya di Republik Afrika Tengah. Ini bertujuan untuk memfasilitasi investasi di CAR melalui Sango Coin, yang merupakan token yang dikeluarkan oleh pemerintah dan memiliki dukungan dari Bitcoin. Sango Coin beroperasi di jaringan sidechain yang terpisah dan bukan merupakan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC).
Meskipun telah menggelar ICO token tersebut, proyek tersebut menghadapi kendala ketika Mahkamah Konstitusi CAR memutuskan dua bulan setelah ICO dimulai bahwa pembelian tanah dan kewarganegaraan dengan menggunakan token tersebut tidak sesuai dengan konstitusi negara.
Penjualan awal ICO juga tidak mencapai hasil yang mengesankan. Meskipun menawarkan 200 juta Sango Coin dengan harga $0,10 selama fase awal, pemerintah hanya berhasil menjual kurang dari 8 juta koin kepada warga pada saat itu.
Pada bulan April 2022, Republik Afrika Tengah mencuri perhatian dunia dengan menjadi negara kedua, setelah El Salvador, yang sah mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran bersama dengan Franc CFA. Namun, undang-undang tersebut kemudian dicabut sekitar setahun setelahnya.
Walau begitu, Presiden Faustin-Archange tetap tekun dalam isu kripto, dan Sango mengapresiasi kepemimpinan beliau dalam mendorong undang-undang baru ini.