Google Play baru-baru ini mengumumkan bahwa platform mereka sekarang memperbolehkan pengembang video game untuk menjual permainan yang terintegrasi dengan non-fungible token (NFT). Pengumuman ini diungkapkan melalui situs resmi mereka pada tanggal 12 Juli.
Joseph Mills, Manajer Produk Grup Google Play, menekankan bahwa layanan ini membuka pintu baru untuk bertransaksi konten digital berbasis blockchain dalam aplikasi dan gim di Google Play. Penggunaan tokenisasi aset juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pengguna dengan memberikan hadiah NFT yang unik dan eksklusif.
Google Play memastikan bahwa meskipun terbuka untuk NFT dan konten game blockchain, para pengembang harus dengan jelas menyatakan fitur tersebut dalam deskripsi game mereka. Selain itu, Google Play juga menegaskan bahwa perjudian tidak diperbolehkan di platform mereka.
Selain itu, pengembang juga dilarang mempromosikan atau mengagungkan potensi penghasilan dari aktivitas bermain atau perdagangan di platform mereka. Namun, jika pengembang mematuhi aturan yang telah ditetapkan, mereka dapat menyertakan aset token sebagai bagian dari pengalaman bermain gim dengan cara memperbarui permainan tradisional dalam konten yang dimiliki oleh pengguna.
Pada tahun 2018, perusahaan mengeluarkan kebijakan yang melarang aplikasi mining kripto dari platformnya untuk melindungi pengguna dari potensi penyalahgunaan daya baterai dan risiko keamanan. Kemudian, pada tahun 2020, Google Play juga mengambil tindakan menghapus video gim Bitcoin Blast karena ada indikasi penipuan yang merugikan pengguna.
Sumber menyatakan bahwa pembaruan akan diterapkan dengan sedikit keterlambatan, tetapi diharapkan dapat selesai dalam tahun ini. Sebelum implementasi total, platform ini akan melakukan beberapa uji coba untuk memastikan bahwa pembaruan berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.