Influencer cryptocurrency dari Argentina, Fernando Perez Algaba, yang telah menghilang selama lebih dari satu minggu, akhirnya ditemukan meninggal dunia pada hari Rabu, menjadi sebuah tragedi yang mengguncang banyak orang.
Seorang jutawan crypto tersebut tragis ditemukan dalam keadaan terpotong-potong di dalam sebuah koper, menurut laporan dari New York Post. Kisah tersebut mengguncang banyak orang ketika anak-anak menemukan koper berwarna merah di ingeniero Budge, Provinsi Buenos Aires, dan dengan terkejut menemukan bahwa di dalamnya terdapat potongan-potongan tubuh dari almarhum Algaba.
Saat petugas tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan beberapa bagian tubuh Algaba di dalam koper, termasuk kaki dan lengan. Sementara itu, lengan lainnya ditemukan di sungai. Pencarian berlanjut, dan pada hari Rabu, 26 Juli, pihak berwenang berhasil menemukan kepala dan badan korban.
Meskipun motif di balik pembunuhan Algaba belum terungkap, polisi menduga bahwa pelaku memiliki pengetahuan tentang prosedur amputasi, mengingat luka-luka yang bersih pada tubuh korban. Otopsi yang dilakukan juga mengungkapkan bahwa sebelum dipotong-potong, Algaba ditembak tiga kali.
Algaba, yang berusia 41 tahun, memiliki latar belakang kewirausahaan yang mengesankan sebelum meninggal dunia. Ia mengelola perusahaan sewa mobil dan jet ski mewah di Miami, Amerika Serikat, sebelum akhirnya memutuskan untuk beralih ke Barcelona, Spanyol, pada awal tahun 2023. Sejak usia 14 tahun, Algaba telah aktif bekerja dengan berbagai usaha, mulai dari menjual sandwich hingga terlibat dalam bisnis pembelian dan penjualan kendaraan yang diperbaiki.
Usaha gigih Algaba nampaknya membuahkan hasil, karena pada usia 24 tahun, dia telah menjadi seorang pengusaha dengan gudang besar yang dipenuhi oleh koleksi mobil mewah, jet ski, dan sepeda motor. Perjalanannya yang mengesankan ini tercatat sejak 10 tahun sebelumnya. Popularitasnya semakin meningkat melalui profil Instagram-nya, yang kini telah menarik lebih dari 900.000 pengikut. Sebagian besar kontennya berisi foto-foto Algaba yang berpose dengan mobil-mobil mewah yang mengesankan.
Selain menjadi seorang pengusaha sukses di bisnis persewaan kendaraan mewah, Algaba juga dikenal sebagai seorang trader crypto. Ia mengelola kantornya di Buenos Aires yang memiliki 25 karyawan. Algaba tidak hanya berhasil meraih kesuksesan finansial melalui bisnis persewaan kendaraan, tetapi juga melalui kegiatan trading mata uang kripto yang telah menghasilkan jutaan bagi dirinya.
Menelisik Kemungkinan Mencurigakan Terkait Pembunuhan Algaba
Ternyata, Algaba menghadapi tantangan keuangan, terutama terkait perusahaannya yang bernama “Motors Lettuce SRL.” Kurang dari setahun sejak didirikan pada Januari 2018, perusahaan tersebut mengalami cek yang tidak berhasil atau cek bounced. Kondisi ini menyebabkan akumulasi hutang yang disebut sebagai hutang “tidak dapat dibatalkan” kepada agen pajak di Argentina.
Selain masalah keuangan, Algaba juga dilaporkan mengalami masalah dengan geng Barra Bravas yang menuntut pinjaman sebesar $40.000 darinya. Dalam pesan yang dia kirim, korban bahkan memperingatkan bahwa jika terjadi sesuatu pada dirinya, maka semua orang sudah diberitahu. Algaba juga mengungkapkan bahwa dia telah kehilangan banyak uang karena investasi di dunia mata uang kripto.
Pihak berwenang telah melakukan penangkapan terhadap seorang tersangka terkait dengan kasus pembunuhan tersebut, sementara proses penyelidikan masih berlangsung.