London Stock Exchange Group (LSEG), yang merupakan salah satu bursa saham tertua di dunia, tengah mememetakan jalur menuju perdagangan aset keuangan tradisional yang berbasis teknologi blockchain, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam kepemilikan, pembelian, dan penjualan aset tradisional.
Murray Ross, Kepala Pasar Modal di LSE Group, mengungkapkan bahwa setelah hampir satu tahun eksplorasi, perusahaan telah mencapai “titik penting” dalam upayanya untuk menggabungkan pasar keuangan tradisional dengan teknologi blockchain.
Ross dengan tegas menekankan bahwa proyek ini tidak terkait dengan cryptocurrency. Sebaliknya, fokusnya adalah memanfaatkan efisiensi blockchain untuk meningkatkan efisiensi dalam pembelian, penjualan, dan kepemilikan aset tradisional. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses, mengurangi biaya, meningkatkan transparansi, dan tetap mematuhi regulasi.
“…Jelas tidak membangun apa pun di sekitar aset kripto… Idenya adalah menggunakan teknologi digital untuk membuat proses yang lebih lancar, lebih lancar, lebih murah, dan lebih transparan… dan mengaturnya,” ujar Ross.
Melalui teknologi blockchain, perusahaan memiliki kemampuan untuk otomatisasi proses mereka, mengurangi ketergantungan pada perantara dan dokumen-dokumen yang rumit. Dalam model buku besar terdistribusi, semua transaksi dapat dengan mudah diperiksa oleh pihak yang berwenang, menghadirkan tingkat transparansi yang lebih tinggi dan mengurangi potensi risiko seperti penipuan dan kesalahan.
Sebagai contoh untuk menggambarkan bagaimana sistem digital akan merampingkan operasi, Ross menggambarkan situasi di mana seorang pembeli dari Swiss, asetnya dari Jepang, dan penjualnya dari Amerika terlibat dalam transaksi lintas batas. Saat ini, transaksi semacam itu seringkali rumit akibat kendala teknologi tradisional dan hambatan regulasi. Namun, ia yakin bahwa blockchain dapat membantu menyederhanakan proses tersebut.
Menurut laporan, LSE Group tengah mengkaji kemungkinan pembentukan entitas terpisah yang fokus pada pasar berbasis blockchain. Perusahaan ini juga sedang aktif berkomunikasi dengan badan pengatur, berbagai yurisdiksi, serta instansi pemerintah dan Departemen Keuangan Inggris.