Pada dini hari Minggu (10/9), akun Twitter milik salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, jatuh ke tangan peretas. Akun tersebut kemudian digunakan untuk membagikan tautan palsu dari ConsenSys yang berhasil merampok sekitar $700,000 dalam bentuk kripto dan NFT.
Dmitry Buterin, yang merupakan ayah dari Vitalik, mengonfirmasi insiden tersebut dan menjelaskan bahwa putranya sedang berupaya keras untuk mengambil alih kembali kendali atas akun tersebut.
Pelaku peretasan mempublikasikan tautan yang sangat menyesatkan, disertai pesan yang mengumumkan peluncuran NFT peringatan dari ConsenSys, merayakan pengenalan Proto-Danksharding Ethereum. Pesan ini dengan licik memikat pengguna untuk mengklik tautan dengan janji mendapatkan NFT gratis, yang pada akhirnya ternyata hanyalah perangkap.
Kenyataan bahwa pesan tersebut tampak otentik dan bersumber dari akun yang terverifikasi milik Buterin telah membingungkan banyak pengguna. Sayangnya, bagi mereka yang mengklik tautan tersebut, akhirnya harus merelakan NFT berharga mereka.
Pengembang Ethereum, BookyPooBah, mengalami kerugian NFT yang signifikan, termasuk dua CryptoPunks, yakni #3983 dan #1751. Daftar NFT yang dicuri juga mencakup beberapa yang sangat berharga, seperti Milady 4755, Meebit #9965, dan Meridian #918. Analis on-chain ZachXBT memperkirakan total nilai aset yang dicuri sekitar $691,000.
CEO Binance, Changpeng Zhao menanggapi peristiwa tersebut dengan mengatakan, “Gunakan akal sehat saat membaca konten di media sosial, bahkan dari KOL berukuran besar.”
“Keamanan akun Twitter tidak dirancang sebagai platform keuangan. Dibutuhkan lebih banyak fitur: 2FA, id login harus berbeda dari pegangan atau email, dll. Di masa lalu, akun Twitter saya terkunci beberapa kali karena peretas mencoba memaksanya (mencoba kata sandi yang berbeda berulang kali)” tambah Zhao.
