Pada tanggal 6 September, FBI mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa kelompok peretas Lazarus Group dari Korea Utara adalah pelaku di balik eksploitasi platform kasino kripto Stake.com yang mengakibatkan kehilangan aset kripto senilai $41 juta.
Stake adalah sebuah platform perjudian berbasis kripto yang menyajikan berbagai permainan kasino dan opsi taruhan olahraga. Pada tanggal 4 September, platform ini menjadi korban serangan siber yang mengakibatkan kehilangan lebih dari $41 juta aset kripto dari hot wallet. Tim di balik Stake mengklaim bahwa peretas hanya berhasil mengakses sebagian kecil dari dana tersebut dan menegaskan bahwa pengguna tidak akan terdampak oleh insiden tersebut.
Lazarus Group, yang sering juga disebut sebagai APT38, terdiri dari individu-individu yang bekerja di bawah kendali Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK). Kelompok ini memiliki reputasi sebagai entitas peretasan yang mendapatkan dukungan dari negara.
FBI telah melacak 33 alamat kripto yang menerima dana hasil peretasan. Rinciannya meliputi empat alamat di jaringan Ethereum (ETH), lima alamat di Binance Smart Chain (BSC), dua alamat di Polygon (MATIC), dan 22 alamat di jaringan Bitcoin (BTC).
Lazarus Group Merupakan Ancaman Industri KriptoLazarus Group telah menjadi sumber masalah yang signifikan dalam ranah mata uang virtual, dengan sejarah pencurian lebih dari $200 juta dalam satu tahun terakhir.
Mereka mencatat sejumlah besar pencurian, termasuk mengambil $60 juta dalam mata uang virtual dari perusahaan pembayaran Alphapo dan CoinsPaid pada bulan Juli, serta menggelapkan sekitar $100 juta dalam mata uang virtual dari Atomic Wallet pada bulan Juni, seperti yang diungkapkan oleh FBI.
Menurut perusahaan analisis kripto Elliptic, sepanjang bulan Juni, Lazarus Group telah berhasil mencuri lebih dari $2 miliar dalam bentuk aset digital melalui serangkaian pencurian yang dilancarkan.