Hakim AS Menyita $5,2 Juta Bitcoin Dari Peretas Remaja Berusia 16 Tahun

Seorang hakim di Amerika Serikat telah menjatuhkan putusan bagi seorang peretas kripto yang masih remaja, yang berusia 16 tahun, untuk mengembalikan sejumlah bitcoin (BTC) yang dicuri senilai hampir $5,2 juta, bersama dengan sebuah mobil sport yang telah dibeli menggunakan dana yang diperoleh secara ilegal.

Ahmad Wagaafe Hared, yang tinggal di Tucson, Arizona, dinyatakan bersalah atas pencurian mata uang kripto dari seorang eksekutif kripto di California Utara pada tahun 2016. Hakim Federal memerintahkan Wagaafe untuk mengembalikan sejumlah BTC senilai US$5,2 juta (sekitar Rp79,8 miliar) yang telah dicuri saat usianya baru menginjak 16 tahun saat itu.

Pekan lalu, seorang hakim federal di San Francisco mengeluarkan perintah awal untuk penyitaan, memberikan pemerintah kewenangan untuk menyita 119,8 Bitcoin senilai sekitar $5,2 juta dari Wagaafe.

Selain itu, Wagaafe diwajibkan untuk menyerahkan 93.420 koin Stellar senilai $11.770, serta sebuah mobil BMW i8 tahun 2017 senilai sekitar US$150.000 saat itu. Kasus ini saat ini sedang menjalani persidangan di pengadilan federal di San Francisco.

Sementara identitas eksekutif yang menjadi korban tetap dirahasiakan, California Utara dikenal sebagai pusat penting bagi startup-startup cryptocurrency. Wilayah ini telah menjadi markas bagi berbagai organisasi kripto, termasuk bursa terkemuka Coinbase, yang awalnya berbasis di San Francisco sebelum kemudian pindah ke Mountain View.

Dalam melakukan pencurian Bitcoin, Wagaafe berkolaborasi dengan seseorang bernama Matthew Gene Ditman dari Nevada. Ia sering dikenal dengan alias ‘winblo’ di darknet dan memiliki reputasi yang kuat dalam dunia tersebut. Wagaafe aktif di pasar online di mana akun media sosial yang memiliki banyak pengikut dijual kepada pembeli.

Wagaafe menggunakan modus penipuan yang dikenal dengan sebutan SIM-swapping. Ini adalah taktik di mana pelaku berpura-pura menjadi pemilik ponsel ketika berkomunikasi dengan operator seluler, sehingga mereka dapat menghindari langkah-langkah otentikasi dua faktor yang biasanya melibatkan pesan teks.

Wagaafe bersama rekannya berusaha memperoleh informasi terkait kartu SIM milik para eksekutif aset kripto di California Utara. Menurut dakwaan jaksa, setelah berhasil mengambil alih akun-akun tersebut, keduanya menghubungi beberapa korban dengan niat melakukan pemerasan lebih lanjut. Skema ini berakhir pada tahun 2019 setelah FBI berhasil mengidentifikasi Wagaafe dan Gene melalui penyelidikan, dan keduanya ditangkap. Hingga saat ini, Wagaafe dan rekannya belum dijatuhi hukuman.

Total
0
Shares
Previous Article

Valuble Mempersembahkan Garap: Masa Depan Ekosistem Airdrop Cryptocurrency

Next Article

Pemerintah El Salvador Akan Mengajarkan Bitcoin di Setiap Sekolah Umum

Related Posts