Ethereum, sebagai salah satu platform blockchain terbesar dan paling populer, telah mengalami pertumbuhan pesat dalam hal penggunaan dan adopsi. Namun, ketika sejumlah besar transaksi diproses di jaringan Ethereum, terjadi masalah skalabilitas yang menyebabkan biaya transaksi yang tinggi dan lamanya waktu konfirmasi. Untuk mengatasi masalah ini, teknologi Layer 2 telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan berbagai jenis teknologi yang digunakan pada Layer 2 Ethereum untuk meningkatkan skalabilitas dan efisiensi jaringan.
1. Optimistic Rollups
Sumber: Chainlink
Optimistic Rollups adalah salah satu teknologi Layer 2 yang paling populer. Mereka berfungsi dengan cara memproses transaksi secara off-chain pada Layer 2, yang berarti bahwa transaksi dapat dieksekusi dengan cepat dan biaya yang lebih rendah daripada di Ethereum utama (Layer 1). Optimistic Rollups mengasumsikan bahwa transaksi yang dilakukan adalah sah oleh default, sehingga tidak memerlukan konfirmasi segera di Layer 1. Namun, ada periode penantian di Layer 1 yang memungkinkan pengguna untuk mengajukan sengketa jika mereka meragukan validitas transaksi tersebut. Ini adalah langkah “optimis” yang memungkinkan jaringan tetap aman. Contoh proyek Optimistic Rollup termasuk Optimism dan Arbitrum.
2. Zero-Knowledge Rollups
Sumber: Towards Data Science
Zero-Knowledge Rollups adalah teknologi Layer 2 lainnya yang mendapat perhatian besar. Mereka memanfaatkan konsep bukti nol pengetahuan (zero-knowledge proofs) untuk mengamankan transaksi tanpa harus mengungkapkan detailnya. Zero-Knowledge Rollups mengumpulkan banyak transaksi menjadi satu bukti nol pengetahuan yang valid, yang kemudian dikonfirmasi di Layer 1. Ini meningkatkan efisiensi dan privasi transaksi. Dengan Zero-Knowledge Rollups, pengguna dapat menjaga privasi mereka sambil mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan transaksi. Salah satu implementasi terkenal adalah zkSync dan Linea.
3. State Channels
Sumber: CryptoWise
State Channels adalah teknologi Layer 2 yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara off-chain. Mereka membuka saluran komunikasi langsung antara pihak yang terlibat, yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak transaksi tanpa harus mengirimkan setiap transaksi ke Ethereum utama. Contoh penggunaan state channels termasuk pembayaran mikro dan aplikasi permainan yang memerlukan interaksi cepat. Implementasi terkenal adalah Celer Network dan Connext Network.
4. Plasma
Sumber: Changelly Blog
Plasma adalah teknologi yang menciptakan jaringan samping (sidechain) yang terhubung ke Ethereum utama. Sidechain ini dapat memproses transaksi dengan tingkat kecepatan yang lebih tinggi daripada Ethereum utama, sambil tetap mengandalkan keamanan Ethereum utama melalui pengiriman laporan status berkala ke Layer 1. Plasma memungkinkan pengembangan berbagai jenis aplikasi terdesentralisasi dan pertukaran aset. Salah satu proyek terkenal layer 2 yang menggunakan teknologi ini adalah Polygon.
5. Validium
Sumber: Starkware
Validium adalah variasi dari Optimistic Rollups yang lebih berfokus pada privasi. Ini menggabungkan fitur dari rollups dan teknologi privasi untuk memungkinkan transaksi yang lebih rahasia. Dengan Validium, data transaksi tidak terungkap di Layer 1, yang dapat meningkatkan privasi pengguna. Salah satu yang mengimplementasikan teknologi ini adalah Starkware.
Kesimpulan
Teknologi Layer 2 telah menjadi solusi yang menjanjikan untuk meningkatkan skalabilitas, efisiensi biaya, dan privasi dalam jaringan Ethereum. Jenis-jenis teknologi ini, seperti Optimistic Rollups, Zero-Knowledge Rollups, State Channels, Plasma, dan Validium, memberikan alternatif yang kuat untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh Ethereum utama. Dengan adopsi yang lebih lanjut, Ethereum dapat terus berkembang sebagai platform terdesentralisasi yang mampu menangani berbagai aplikasi dan kasus penggunaan di masa depan.