Mixin Network, sebuah pertukaran terdesentralisasi (DeFi) terkenal, mengumumkan pada tanggal 25 September bahwa mereka telah menjadi korban peretasan yang mengakibatkan kehilangan sejumlah aset di mainnet. Serangan ini diduga melibatkan dana senilai sekitar $200 juta, demikian disampaikan oleh pertukaran tersebut melalui platform X.
Mixin Network merespons insiden ini dengan mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Google dan konsultan keamanan blockchain dari SlowMist untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait pelanggaran tersebut. Langkah ini diambil untuk mengungkap seluruh jangkauan insiden dan mengidentifikasi potensi kerentanan yang mungkin dieksploitasi oleh peretas.
Demi mengurangi risiko lebih lanjut, Mixin Network telah mengambil tindakan berhati-hati dengan menghentikan sementara sebagian layanannya. Khususnya, layanan penyetoran dan penarikan akan dinonaktifkan hingga semua kerentanan dikonfirmasi dan diatasi sepenuhnya. Penting untuk dicatat bahwa tindakan ini tidak mempengaruhi kemampuan pengguna untuk melakukan transfer, memastikan bahwa transaksi tetap dapat berjalan lancar tanpa gangguan.
Dalam komunitas pengguna Mixin Network, insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian. Untuk mengatasi masalah ini, tim Mixin telah memberikan jaminan kepada komunitas bahwa mereka sedang aktif mencari solusi untuk menangani aset yang hilang. Mereka juga berjanji akan segera berbagi rincian lebih lanjut mengenai spesifikasi solusi ini dalam waktu yang akan datang.
“Soal cara mengatasi aset yang hilang, tim Mixin akan mengumumkan solusinya nanti. Pendiri Mixin, Feng Xiaodong, akan menjelaskan kejadian ini dalam siaran langsung berbahasa Mandarin pada pukul 13:00 HKT pada tanggal 25 September 2023. Tolong bantu sebarkan berita ini,” tambah pihak Mixin Network.
Mixin Network, yang dikembangkan sebagai solusi dompet, kini telah berkembang untuk mendukung 48 jaringan blockchain publik yang berbeda. Secara kolektif, aset yang dikelola dalam platform ini telah melampaui angka $1 miliar.