Hari ini, Sam Bankman-Fried (SBF), mantan CEO pertukaran kripto FTX, menghadapi sidang perdana terkait insiden bangkrutnya bursa tersebut. Sidang berlangsung di Gedung Pengadilan Daniel Patrick Moynihan di 500 Pearl Street, New York, dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat. SBF menghadapi tujuh tuduhan yang berbeda terkait penipuan kawat dan pencucian uang.
Sidang ini digelar setelah satu tahun pertukaran kripto FTX, mengalami kehancuran dan mengakibatkan kerugian besar bagi investor retail dan institusi. Kejadian ini semakin memperburuk situasi selama periode penurunan pasar kripto yang sedang berlangsung. Dalam pengadilan ini, Hakim Distrik Senior Lewis A. Kaplan memimpin, sementara Asisten Jaksa AS Nicolas Roos bertanggung jawab atas penuntutan.
Dalam sidang perdana ini, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan seperti berikut:
Persidangan Akan Digelar Selama 6 Minggu
Hakim Kaplan memperkirakan bahwa durasi persidangan diperkirakan akan mencapai sekitar enam minggu, yang berarti kemungkinan akan berakhir sekitar pertengahan November, meskipun ia juga menyadari bahwa persidangan bisa berakhir lebih cepat dari perkiraan tersebut.
Jika dalam persidangan pertama ini Sam Bankman-Fried (SBF) dinyatakan bersalah atas tujuh dakwaan yang dihadapinya, maka dia akan menghadapi persidangan kedua tahun depan yang berpotensi menyebabkan dia menjalani hukuman penjara untuk seluruh dakwaan secara bersamaan. Ini berarti bahwa SBF bisa saja menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi jika dinyatakan bersalah.
Berbagai Tuntutan Terhadap SBF
Sam Bankman-Fried, yang berusia 31 tahun, dihadapkan pada tujuh tuduhan serius, termasuk penipuan terhadap pelanggan FTX, transaksi ilegal, penipuan sekuritas, dan pencucian uang.
Jaksa AS Damian Williams dari Distrik Selatan New York mengklaim bahwa Bankman-Fried terlibat dalam salah satu skema penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika. Williams juga menuduh bahwa Bankman-Fried mengalokasikan jutaan dolar, yang diambil dari deposito pelanggan, untuk gaya hidup mewahnya dan sumbangan politik, beberapa di antaranya dianggap ilegal.
Penting untuk dicatat bahwa Bankman-Fried hingga saat ini belum mengakui semua tuduhan ini, sebaliknya, ia berpendapat bahwa kejatuhan FTX terjadi karena manajemen risiko yang tidak memadai.
Persidangan Melibatkan 12 Juri
Sesuai dengan prosedur hukum di Amerika Serikat, persidangan Sam Bankman-Fried akan melibatkan 12 juri yang bertanggung jawab untuk menilai bukti yang ada dan menentukan apakah ia bersalah atau tidak.
Proses pemilihan juri berlangsung pada hari Selasa, di mana Hakim Lewis B. Kaplan mengajukan beberapa pertanyaan kepada calon juri, termasuk apakah mereka memiliki pengetahuan sebelumnya tentang FTX dan Alameda. Dari 50 calon juri awal, tiga di antaranya mengundurkan diri karena mereka pernah mengalami kerugian dalam investasi kripto mereka yang mungkin dapat memengaruhi objektivitas mereka dalam persidangan.
Pemilihan juri yang terpilih diumumkan pada hari Rabu, setelah itu para pengacara akan melakukan proses seleksi akhir. Hakim Kaplan menjelaskan, “Saat ini, kita memiliki 50 calon juri yang memenuhi syarat, yang akan diseleksi menjadi 18 orang. Dari 18 orang tersebut, 12 akan menjadi juri utama, dan sisanya akan menjadi juri pengganti.”
Daftar Calon Saksi Potensial
Sejumlah calon saksi yang mungkin akan dihadirkan dalam persidangan ini termasuk mantan eksekutif dari perusahaan Alameda Research seperti Caroline Ellison, Gary Wang, Nishad Singh, Ryne Miller, dan Constance Wang. Selain itu, anggota keluarga Joe Bankman dan Barbara Fried juga masuk dalam daftar calon saksi. Di antara mereka, mantan juru bicara Donald Trump, Anthony Scaramucci, juga menjadi salah satu calon saksi yang potensial.
Selain individu, beberapa institusi seperti Jane Street Capital, Sequoia Capital, BlockFi, Genesis, Ontario Teachers’ Pension Plan, Binance, Nexo, Guarding Against Pandemics (organisasi nirlaba saudara SBF), dan Voyager Digital juga tercantum sebagai saksi yang mungkin akan dipanggil.
Pengacara Menentang Mosi Jaksa
Tim hukum yang mewakili SBF telah mengajukan beberapa permintaan sebelum dimulainya persidangan pidana, dimana mereka menantang dan mencari klarifikasi atas beberapa keputusan hakim.
Permintaan ini mencakup revisi terhadap bukti yang terkait dengan regulasi FTX di AS, aset yang berkaitan dengan proses kebangkrutan FTX, serta penyertaan aktivitas amal yang dilakukan oleh SBF.
Para pengacara juga memberikan penolakan terhadap mosi jaksa yang mengijinkan pelanggan FTX untuk memberikan kesaksian mengenai harapan mereka terhadap bagaimana pertukaran mata uang kripto akan mengelola aset mereka.
Selain itu, mereka juga menentang penggunaan kesaksian video dari seorang pengguna Ukraina yang namanya tidak disebutkan, dengan alasan keprihatinan terkait Amandemen Keenam dan potensi simpati yang tidak semestinya dari para juri, mengingat situasi geopolitik di Ukraina.