Filipina berencana meluncurkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) pada tahun 2026, yang diinisiasi oleh Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP). Inisiatif ini bertujuan mengubah tata kelola keuangan, fokusnya terletak pada CBDC grosir untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, serta daya tahan pembayaran dalam dan luar negeri.
Tidak seperti CBDC lainnya, CBDC Filipina memilih untuk tidak menggunakan teknologi blockchain. Gubernur BSP, Eli Remolona Jr, menjelaskan keputusan ini dengan menyatakan bahwa bank sentral lain sebelumnya telah mencoba blockchain tetapi tidak mendapatkan hasil yang baik.
CBDC Filipina akan diintegrasikan ke dalam sistem pembayaran dan penyelesaian yang dimiliki oleh bank sentral. Fokus BSP pada CBDC grosir akan mengarah pada mediasi oleh bank, dengan penekanan pada perdagangan grosir. “Keputusan ini membatasinya pada perdagangan grosir di mana bank menjadi satu-satunya rekanan, dan kemudian ritel mengambil alih,” kata Remolona.
Keputusan untuk tidak menggunakan teknologi blockchain juga dipengaruhi oleh evaluasi praktis terhadap pengalaman bank sentral lain yang tidak sesuai dengan harapan. Bank sentral merasa skeptis terhadap potensi masalah yang mungkin timbul pada CBDC ritel, termasuk disintermediasi, dan risiko bank run selama tekanan finansial.
CBDC dianggap sebagai respons BSP terhadap ruang kripto yang terdesentralisasi, memberikan alternatif mata uang digital yang lebih aman dan stabil. Keputusan ini sejalan dengan pergeseran global menuju mata uang digital, seperti yang terlihat dalam kesuksesan uji coba e-CNY di China, mencerminkan tren yang lebih luas di negara-negara yang sedang menjelajahi CBDC untuk menyederhanakan transaksi keuangan dan menangkal penyebaran aset kripto yang tidak diatur.
Bank sentral Filipina mulai mengeksplorasi CBDC pada tahun 2020. Pada bulan November, Bank for International Settlements, yang mengkoordinasikan antara bank sentral di seluruh dunia, menyatakan bahwa lembaga-lembaga tersebut belum sepenuhnya siap menghadapi risiko yang mungkin timbul dari implementasi CBDC.
Filipina terus maju dalam mengadopsi teknologi keuangan digital, langkah ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi sistem keuangan negara, tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan inovasi di berbagai sektor ekonomi. Dengan peluncuran CBDC di cakrawala, Filipina menegaskan posisinya sebagai salah satu pemimpin inovasi keuangan di kawasan Asia dan berkomitmen untuk menyediakan solusi yang aman, andal, dan berdaya guna bagi masyarakat dan pelaku bisnis.