Jeff Zirlin, salah satu pendiri Axie Infinity, mengalami peretasan pada dua dompet kripto miliknya, mengakibatkan kehilangan minimal 3.248 Ether senilai sekitar US$9,7 juta. Analitik blockchain dari Peckshield mengungkap hal ini melalui akun X pada tanggal 23 Februari.
PeckShield melaporkan bahwa lebih dari 3.248 ETH dari dompet Jeff Zirlin telah menjadi target peretasan. Pada awalnya, terduga bahwa peretasan ini terjadi melalui Ronin Bridge. Namun, Aleksander Larsen, salah satu pendiri Ronin Network, dengan tegas memastikan bahwa Ronin Bridge dan jaringan tersebut tetap aman dan tidak mengalami peretasan.
Larsen curiga bahwa yang menjadi target peretasan adalah dompetnya, bukan protokol bridge, dan dana tersebut telah dicampur melalui tornado cash. Zirlin mengonfirmasi kecurigaan Larsen, mengakui bahwa dua alamat dompet pribadinya telah diretas.
Zirlin kemudian memastikan bahwa insiden peretasan hanya berdampak pada akun pribadinya dan tidak berpengaruh pada operasi Ronin atau Sky Mavis, perusahaan di belakang Axie Infinity. Meskipun rincian spesifik tentang peristiwa peretasan tidak disampaikan, Zirlin menyatakan bahwa private key dari kedua dompetnya telah bocor, memberikan akses yang tidak sah ke dompet kripto pribadinya.
Dana yang berhasil dicuri kemudian dipindahkan ke layanan pencampur Tornado Cash, menandakan niat para peretas untuk menyamarkan jejak transaksi mereka dan membuat pelacakan menjadi lebih sulit.
Peretasan ini menambahkan ke daftar insiden peretasan yang telah melanda ekosistem Axie Infinity. Pada bulan Maret 2023, Ronin, sidechain yang digunakan oleh Sky Mavis untuk Axie Infinity, mengalami eksploitasi sebesar US$625 juta oleh kelompok Lazarus yang diduga memiliki keterlibatan dari Korea Utara.
Zirlin ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang memberikan dukungan selama periode sulit ini. Dia berkomitmen untuk terus bersama komunitas dalam upaya bersama membawa kebebasan ekonomi kepada pengguna internet, khususnya para gamer.
Peretasan yang menargetkan tokoh-tokoh utama dalam industri blockchain dan kripto menjadi isu yang sangat serius. Sebagai contoh, pada 31 Januari, Ripple dilaporkan mengalami serangan siber yang menyebabkan kerugian lebih dari 213 juta XRP senilai $112,5 juta. Chris Larsen, salah satu pendiri Ripple, juga menjadi korban penarikan dana yang tidak sah, walaupun sebagian dana tersebut berhasil dipulihkan oleh Tim Binance.